Ilustrasi: Rider tim PDH melesat di atas lintasan |
Pada musim 2018, tim POLAIR DH (PDH) telah muncul menjadi salah satu tim downhill yang diperhitungkan di setiap ajang ajang downhill. Hal itu berkat prestasi yang dicapai oleh para rider tim ini.
Pada tahun 2019, tim PDH telah memiliki sejumlah misi yang ingin dicapai. Dan untuk itu, tim ini telah melakukan sejumlah pembenahan dan persiapan.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan pembaruan di formasi atau skuad tim. Selain masih diperkuat oleh para rider andalannya pada musim lalu, pada musim ini tim PDH juga menambah satu rider lagi.
“Kita, tahun ini (tambah) 1 rider lagi,” ungkap Rois Alimarta ketua tim POLAIR DH.
Dengan demikian, rider tim ini berjumlah 7 rider, yang terbagi 4 rider untuk bersaing pada kategori prestasi dan 3 rider lainnya di kelas Master.
Tak hanya dari sisi personil, tim PDH juga ingin terus meningkatkan skill para rider-nya dan terkait dengan itu, tim ini telah membangun jalur baru dan meng-ugrade sejumlah obstacle yang ada di Cihideung Gravity Park (CHD) di Bogor, yang menjadi arena latihan tim ini.
Menurut, Rois, jalur baru tersebut yang kemudian dinamakan PDH Line – memiliki jarak sekitar 700 meter atau sekitar 40% dari jalur yang ada sebelumnya di CHD. Sedangkan beberapa obstacle yang dipoles tim ini meliputi drop setinggi 2 meter, wall ride sepanjang 10 meter, dan step up yang besar dan ekstrem.
“Biar anak-anak semangat, enggak bosen (latihan), dengan grade (tingkat kesulitan) yang agak tinggi,” tambah pria berpangkat Kompol itu.
Untuk target tim, tim PDH berharapkan mampu meraih podium di setiap race downhill. Selain itu, rider tim ini mampu masuk ke dalam 2 besar klasemen umum kategori Junior dan 5 besar pada kategori Elite.
Hal lain yang turut dipersiapkan adalah persiapan fisik, alat atau sepeda, dimana pada tahun ini tim PDH akan bersaing dengan MTB 29er (roda berdiameter 29 inci), meski belum digunakan oleh semua rider-nya.
Pada tahun 2019, tim PDH telah memiliki sejumlah misi yang ingin dicapai. Dan untuk itu, tim ini telah melakukan sejumlah pembenahan dan persiapan.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan pembaruan di formasi atau skuad tim. Selain masih diperkuat oleh para rider andalannya pada musim lalu, pada musim ini tim PDH juga menambah satu rider lagi.
“Kita, tahun ini (tambah) 1 rider lagi,” ungkap Rois Alimarta ketua tim POLAIR DH.
Dengan demikian, rider tim ini berjumlah 7 rider, yang terbagi 4 rider untuk bersaing pada kategori prestasi dan 3 rider lainnya di kelas Master.
Tak hanya dari sisi personil, tim PDH juga ingin terus meningkatkan skill para rider-nya dan terkait dengan itu, tim ini telah membangun jalur baru dan meng-ugrade sejumlah obstacle yang ada di Cihideung Gravity Park (CHD) di Bogor, yang menjadi arena latihan tim ini.
Menurut, Rois, jalur baru tersebut yang kemudian dinamakan PDH Line – memiliki jarak sekitar 700 meter atau sekitar 40% dari jalur yang ada sebelumnya di CHD. Sedangkan beberapa obstacle yang dipoles tim ini meliputi drop setinggi 2 meter, wall ride sepanjang 10 meter, dan step up yang besar dan ekstrem.
“Biar anak-anak semangat, enggak bosen (latihan), dengan grade (tingkat kesulitan) yang agak tinggi,” tambah pria berpangkat Kompol itu.
Untuk target tim, tim PDH berharapkan mampu meraih podium di setiap race downhill. Selain itu, rider tim ini mampu masuk ke dalam 2 besar klasemen umum kategori Junior dan 5 besar pada kategori Elite.
Hal lain yang turut dipersiapkan adalah persiapan fisik, alat atau sepeda, dimana pada tahun ini tim PDH akan bersaing dengan MTB 29er (roda berdiameter 29 inci), meski belum digunakan oleh semua rider-nya.
Foto: Tim Polair DH