Pabrikan ban MTB Maxxis memiliki produk baru untuk MTB. Dinamakan Taiaha akan diproduksi secara terbatas (Limited Edition).
Ban Taiaha merupakan hasil dari kerjasama dengan New Zealand Māori Arts and Crafts Institute (NZMACI), yang berbasis di Te Puia, di kawasan Rotorua. Taiaha sendiri diadopsi dari nama senjata tradisional suku Māori.
Seorang rider MTB dengan ban Maxxis Taiaha |
“Tahun ini menandai Maxxis sebagai sebagai ban resmi pertama dari seluruh seluruh event Crankworx World Tour. Dengan Rotorua yang menjadi awal musim ini, kami tahu, kami ingin melakukan sesuatu yang besar. Kami merasa terhormat bisa bekerja sama dengan NZMACI dan Marleen (distributor Maxxis di Selandia baru) dalam pembuatan ban Taiaha edisi terbatas untuk Crankworx Rotorua. Itu adalah proyek yang menyenangkan dan akan mendidik pengunjung tentang budaya Māori selain mendanai proyek pembangunan trek setempat,” kata Aaron Chamberlain, manajer pemasaran sepeda Maxxis, dalam keterangan tertulisnya.
Manajer Umum Penjualan dan Pemasaran Te Puia, Kiri Atkinson-Crean setuju bahwa kolaborasi ban adalah cara lain NZMACI dalam melanjutkan misinya.
Ban Taiaha diadopsi dari nama senjata tradisional suku Māori |
“Menerapkan konsep Māori kami yang unik ke media kontemporer ini adalah cara lain untuk mengetahui budaya, nilai, dan tradisi Māori di dunia zaman sekarang. Ini memberi kami kesempatan penting lain untuk berbagi budaya kami dengan dunia dan sangat menarik untuk berpikir ban ini akan terlihat di jalan setapak di sekitar Selandia Baru - dan dunia," ungkap Kiri.
Ban Maxxis Taiaha edisi terbatas hanya akan tersedia di ajang Crankworx Rotorua 2019 |
Sebelumnya, Maxxis juga telah meluncurkan produk sejenis, yakni ban Assegai yang terinspirasi dari sejata tradisional suku Zulu di Afrika.
Ban Maxxis Taiaha edisi terbatas hanya akan tersedia di ajang Crankworx Rotorua 2019.
***
Sumber & foto: Maxxis Tires