Bali tak hanya menarik bagi para wisatawan yang ingin menukmati suasana alam dan keramahan warganya, Pulau ini pun ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang gemar berolahraga, khususnya bersepeda.
GFNY Bali 2019 sudah digelar pada Minggu 24 Februari lalu. Terdiri dari dua kelas Gran Fondo yaitu long distance dengan jarak 134 km dan Medio Fondo, yaitu medium distance dengan jarak 90 km.
Start jam 6:30 di By Pass Klungkung. Race dilepas oleh Kemenpar, Polda, Gubernur Provinsi Bali dan Bupati Klungkung. Sejumlah 1.530 peserta start dengan 201 peserta dari 28 negara dan selebihnya dari berbagai daerah di Indonesia.
Indah sekaligus menantang. Barangkali itulah kesan mendalam yang dirasakan peserta GFNY Bali 2019.
"Puas! Tapi tanjakannya capek," kata Caterina (33), salah seorang peserta wanita.
Wajar jika Caterina menarik napas panjang di ketinggian Kintamani. Ini adalah puncak dari tanjakan landai nan tak putus, barangkali sekitar 40 kilometer (dengan lima kilometer terakhir cukup menyiksa kaki). Tapi lihat dulu bonusnya: Danau Batur berwarna kebiruan, langit tanpa noda, oksigen nan melimpah, hutan teduh, cuaca adem, bak surga kecil yang memang layak diperjuangkan.
Caterina hanyalah satu dari 1400 peserta GFNY - Bali yang merasa puas. Ia punya tekad kuat menempuh jarak 140 kilometer atau long distance. Kalungan medali di akhir race hanyalah sekadar penegasan dari upaya hebatnya. Sisa peserta lainnya, memilih medium distance sejauh 90 kilometer. Barangkali lebih pendek, tetapi bonus keindahan menjadi hak seluruh peserta.
Sekitar 10 kilometer dari garis start, pesepeda langsung berhadapan dengan lautan luas, di area di depan Pura Indah bernama Gua Lawah. Suasana pagi, membuat kebanyakan pesepeda memilih melaju cepat di area pantai ini. Memasuki kilometer 30 atau 40 kilometer, mereka harus mulai mendaki dan menemui salah satu pura yang dihuni ratusan monyet jinak. Mendapat bonus turunan sekitar dua kilometer, peserta kembali mendapatkan tantangan sesungguhnya, tanjakan panjang melewati area pohon salak dan area start rafting Telaga Waja.
Tanjakan-tanjakan landai nan panjang ini memang memberi kesempatan pada peserta untuk lebih menikmati alam. Menikmati Bali dengan cara yang keren, ya, dari atas sepeda.
Hingga akhirnya, mereka sampai di surga dunia: Titik tertinggi di Kintamani. Mantap!
***
Foto: GFNY Bali