|
Salah satu mural unik berjudul “Children on a bicycle” goresan keren dari seniman Lithuania, Ernest Zacharevic, yang dikombinasikan dengan barang-barang usang. |
Cyclist wanita Indonesia Tense Manalu melakukan touring di Penang, Malaysia, beberapa waktu lalu.
Ditemani oleh cyclist lokal, mereka menempuh perjalanan di kawasan Semenanjung Malaysia itu dengan melewati sejumlah lokasi yang menarik.
|
Titik mulai tanjakan menuju Balik Pulau, setelah mengayuh sekitar 10 km dari George Town |
|
Bergerak di bawah terik mentari dengan suhu tak kurang dari 39 derajat C. Menuju tanjakan landai mengular panjang di sisi bendungan Teluk Bahang yang terbentang di balik sebuah bukit. |
|
Batu Feringghi tak boleh dilewatkan walau terik mentari semakin terasa pagi itu |
|
Menanjak di bendungan Teluk Bahang adalah sensasi tersendiri |
|
Sepotong kecil Selat Malaka yang terbentang di hadapan kami menyuguhkan angin segar ditingginya suhu di bulan Maret |
|
Cemilan sore menjelang malam. Roti Naan dan kuah curry serta segarnya juice daun mint menemani kami seusai gowes keliling kota. |
|
Tikungan dan tanjakan adalah kombinasiyang banyak kami temui hingga kembali ke distrik Ayer Hitam. |
|
Teluk Bahang berada di ketinggian 300-an mdpl dari kota George Town. Bendungan ini merupakan salah satu sumber air bagi warga kota. Airnya membiru dan bersih. |
|
Puncak tertinggi dari pendakian kami dengan sepeda lipat. Tak terlalu tinggi, hnaya 400-an mdpl dan jalan dibuat mengular, tanjakan masih terasa nyaman. Aksara Tiongkok di belakang kami adalah nama dari kebun dan wisata durian yang terbaik Bao Seng. |
Foto: Dok. Tense Manalu